Posts Tagged ‘Herod’

Antony & Cleopatra

Kisah Antony & Cleopatra adalah salah satu kisah cinta paling legendaris, ditulis dan dimainkan dalam berbagai versi buku, film, dan drama, kisah cinta yang bukan hanya romantis, tetapi juga historis, diwarnai intrik politik, perebutan kekuasaan, dan perbenturan budaya. Antony adalah jendral ulung di masa jaya Julius Caesar, satu dari tiga Triumvir, pemegang kakuasaan tertinggi Romawi, namun karir dan hidupnya hancur akibat pengaruh cinta dan sensualitas Cleopatra, Queen of Beast, Pharaoh of Eqypt.

Cerita berkisar pada sekitar 40 BC dan berawal dari usainya pertempuran antara legion Romawi di bawah Triumvir Marc Antony dan Octavianus melawan pasukan Brutus dan Cassius di Philippi, perang saudara yang dipicu pembunuhan atas Julius Caesar oleh Brutus dan teman2 nya. Marc Antony akhirnya tampil sebagai pahlawan perang Philippi mengalahkan Brutus, sementara kompatriotnya Octavianus dicap sebagai pengecut karena melarikan diri dari peperangan.

Seusainya perang saudara di Philippi, Romawi dihadapkan kembali pada persaingan para pemegang kekuasaan berikutnya, yaitu antara para Triumvir itu sendiri, Marc Antony, Octavianus, dan Lepidus. Untuk mengurangi ketegangan, akhirnya dicapai kesepakatan tiap Triumvir berkuasa atas wilayah yang berbeda, Octavianus di barat meliputi Italia, Spanyol, Gaul dan Germania, Marc Antony di Timur meliputi Yunani, Makedonia, Anatolia, Syria, Judea sampai ke Egypt, sementara Lepidus mendapat jatah di sebagian Afrika Utara. Pembagian kekuasaan ini tidak menghilangkan iri hati Antony atas Octavianus, bocah ingusan yang ditunjuk sebagai pewaris Julius Caesar.

Kekecewaan Antony sangat beralasan. Terbunuhnya Caesar adalah tragedi bagi bangsa Romawi. Caesar adalah pahlawan Romawi, conqueror sejati, penakluk daratan Eropa sampai ke Britania, kematiannya diratapi bangsa sehingga akhirnya dia diangkat sebagai dewa, Divus Julius. Sebelum terbunuh, Caesar ternyata sempat membuat wasiat bahwa penerus tahta dan pewarisnya untuk menjadi Caesar berikutnya adalah keponakannya, Octavianus. Wasiat yang cukup aneh mengingat Octavianus masih sangat muda dan bukanlah seorang perwira militer, sementara Julius Caesar masih punya keponakan yang lain yang juga jendral andalannya, Marc Antony.

Kekecewaan Antony membuatnya tidak konsentrasi mengurusi wilayah Timur yang menjadi kekuasaannya. Kegemarannya akan wine dan wanita memperburuk keadaan, membawanya ke pelukan Cleopatra, Pharaoh wanita penguasa Egypt. Cleopatra adalah janda Julius Caesar, pernikahannya dengan Caesar berbuah satu2nya putra, Caesarion. Sepeninggal Caesar, Cleopatra dipenuhi ambisi untuk mendudukkan Caesarion sebagai pewaris tahta Caesar di Romawi. Kedekatannya dengan Antony adalah juga bermotifkan politik dengan tujuan memanfaatkan kekuasaan Antony untuk mewujudkan ambisinya.

Sementara itu di Barat Octavianus dihadapkan pada masalah politik dan ekonomi dalam negri yang pelik, keterbatasan lahan di Italia untuk para veteran perang, pajak yang tinggi, embargo gandum oleh bajak laut, semuanya makin menambah ketidakpopulerannya di Roma dan Italia. Beruntung Octavianus memiliki dua sahabat yang sangat membantu, Marcus Agrippa, jendral yang brilian dan Maecenas, negosiator ulung, ditambah Livia Drusilla, istrinya yang cerdas. Octavianus lebih dikenal sebagai akuntan daripada ahli militer, tetapi kecerdasan dan bantuan teman2 dekatnya membuatnya mampu mengatasi masalah satu per satu. Dengan cerdik dia berhasil memaksa Antony dan Lepidus membantunya untuk memerangi bajak laut di Sisilia, mendapat bagian terbesar dari harta rampasan perang, bahkan akhirnya menyingkirkan Lepidus dari kursi Triumvir, menyisakan Antony sebagai satu2 nya saingan. Dia bahkan tidak segan2 untuk menikahkan Antony dengan kakaknya, Octavia, dengan tujuan politik tertentu.

Kegemilangan Octavianus bertolak belakang dengan Antony di Timur. Antony mengalami kekalahan fatal dalam peperangan melawan kerajaan Parthia (sekarang di daerah Irak dan Persia) yang membuatnya tenggelam dalam frustrasi dan semakin terhanyut dalam pengaruh Cleopatra. Kekelahan tersebut tidak disia-siakan oleh Octavianus untuk menjelek-jelekkan Antony di depan Senat, dan menyebut Cleopatra sebagai Queen of Beast, pemuja binatang, yang menyihir Antony untuk mengikuti semua keinginannya. Kedekatan Antony dengan Cleopatra bahkan mengakibatkan perceraian dengan Octavia. Octavia adalah wanita ideal yang dipuja rakyat Romawi karena sifat keibuannya. Perceraian dengan Octavia membuat Antony makin dibenci rakyat Romawi. Kebencian ini menjadi jalan bagi Octavianus untuk mendapatkan dana dan restu untuk memerangi Antony dan Cleopatra.

Singkat cerita Cleopatra berhasil meyakinkan Antony bahwa satu2 nya cara untuk mendapat kekuasaan adalah dengan berperang melawan Octavianus. Pertempuran laut yang melibatkan ratusan kapal perang akhirnya meletus di Actium, lepas pantai Yunani. Berkat kecemerlangan Agrippa, Antony berhasil dikalahkan, sementara Cleopatra melarikan diri ke Egypt. Antony mengikuti Cleopatra meninggalkan pasukannya menyerah dan jendral2nya dibunuh oleh Octavianus.

Octavianus memutuskan untuk mengepung dan menyerang Egypt dengan pasukan yang sangat besar. Merasa tidak akan mampu melawan Octavianus akhirnya Antony menikam diri sendiri sementara Cleopatra bunuh diri dengan cara digigit Cobra. Kisah cinta mereka diakhiri dengan kesadaran Cleopatra bahwa ambisinya lah yang menghancurkan Antony, lelaki yang sebetulnya sangat dicintainya. Caesarion sendiri dibunuh oleh Octavianus, untuk mencegahnya pergi ke Roma dan diagung-agungkan oleh rakyat Romawi karena kemiripannya dengan Julius Caesar.

Octavianus pulang ke Roma sebagai penakluk dan satu2nya yang tersisa dari Triumvir. Octavianus akhirnya menjadi pemegang kekuasaan tertinggi  di Senat dan digelari Augustus, the highest of the high, the bravest of the brave. Bocah ingusan itu akhirnya bemetamorfosis dan menjelma menjadi Caesar Augustus Octavianus.

Sang pengarang Colleen McCullough berhasil mengangkat kisah cinta Antony dan Cleopatra menjadi sebuah suspense yang mengasyikkan, penuh intrik dan strategi politik dan militer yang menakjubkan. Selain ketiga tokoh sentral di atas, buku ini juga mengangkat tokoh2 penting dalam sejarah seperti Marcus Vipsanius Agrippa dan juga Herod, King of Judea yang berkuasa pada saat kelahiran Jesus.

Buku ini juga seperti berusaha menunjukkan kembali bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan seorang lelaki banyak ditentukan wanita di belakangnya. Kesuksesan Octavianus adalah karena bantuan istrinya Livia Drusilla, sementara kehancuran Antony adalah justru karena ambisi wanita yang sangat dicintainya, Cleopatra.